...

Sejarah Pembuatan Puding: Dari Daging Hingga Hidangan Penutup Yang Manis

Puding merupakan salah satu hidangan penutup yang sangat populer di seluruh dunia. Rasanya yang manis, lembut, dan kenyal membuatnya menjadi favorit banyak orang. Tetapi, apakah Anda tahu bagaimana asal-usul puding? Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah pembuatan puding dari masa ke masa, khususnya di Indonesia.

Puding: Dari Sosis Hingga Hidangan Penutup

Sejarah puding dimulai dari istilah “boudin” dalam bahasa Perancis yang berarti “sosis darah” dan “botellus” dalam bahasa Latin yang berarti “sosis kecil”. Pada abad pertengahan, puding digunakan untuk menyebut hidangan dari daging yang dibungkus. Pada saat itu, puding bukanlah hidangan penutup manis seperti yang kita kenal sekarang.

Pada abad ke-17, puding di Inggris masih berbasis daging. Hidangan ini direbus dalam kantong puding khusus dan bisa berupa puding gurih atau manis. Pada abad ke-18, puding tradisional Inggris mulai tidak lagi menggunakan daging. Pada abad ke-19, puding mulai diolah menjadi hidangan penutup yang mirip dengan kue. Puding ini sering disajikan pada perayaan Natal, seperti Plum Pudding yang sangat terkenal

Puding di Indonesia: Tradisi dan Inovasi

Di Indonesia, puding juga memiliki sejarah yang kaya. Ada berbagai jenis puding tradisional yang menggunakan bahan-bahan lokal seperti kelapa muda, gula merah, santan, tape ketan hitam, daun suji, dan daun pandan. Buah-buahan seperti jeruk, nanas, sirsak, mangga, dan markisa juga sering digunakan sebagai variasi rasa dalam puding.

Puding di Indonesia tidak hanya mengikuti tradisi, tetapi juga mengalami inovasi. Saat ini, ada banyak pilihan puding instan yang memudahkan orang dalam membuat puding di rumah. Selain itu, puding juga bisa diolah dengan menggunakan agar-agar, jelly, atau bahan-bahan lain untuk menciptakan variasi rasa dan tekstur yang berbeda. Salah satu merek puding yang sudah terkenal di Indonesia adalah puding seven.

Macam-macam Puding Populer di Dunia

Puding telah menjadi hidangan penutup yang populer di seluruh dunia. Setiap negara memiliki puding khasnya sendiri. Berikut adalah beberapa contoh puding populer dari berbagai belahan dunia:

  • Panna Cotta: Puding khas Italia yang terbuat dari krim, gula, dan vanila.
  • Rote Gruetze: Puding khas Jerman yang terbuat dari campuran buah-buahan segar.
  • Sticky Toffee Pudding (STP): Puding khas Inggris yang terbuat dari kue dengan saus karamel.
  • Arroz Con Leche: Puding khas Spanyol yang terbuat dari nasi, susu, dan rempah-rempah.
  • Tourgoule: Puding khas Prancis yang terbuat dari beras, susu, gula, dan rempah-rempah.
Jenis-jenis Puding Berdasarkan Bahan Baku

Puding dapat dibedakan berdasarkan bahan bakunya. Berikut adalah beberapa jenis puding yang populer:

  • Puding Roti: Puding yang terbuat dari roti tawar dan bahan-bahan lain seperti susu, telur, dan gula.
  • Puding Telur: Puding yang terbuat dari telur, susu, gula, dan bahan-bahan lain sesuai selera.
  • Puding Maizena: Puding yang menggunakan tepung maizena sebagai bahan pengental.
  • Puding Berbahan Pengental: Puding yang menggunakan agar-agar, gelatin, atau bahan pengental lainnya.
  • Bread Pudding: Puding yang terbuat dari roti tawar yang direndam dalam campuran susu, telur, dan gula.
  • Puding Agar-Agar: Puding yang menggunakan agar-agar sebagai bahan pengental.
  • Puding Jelly: Puding yang terbuat dari jelly, biasanya memiliki tekstur yang lebih kenyal.
  • Puding Krim Susu: Puding yang terbuat dari krim susu, gula, dan bahan-bahan lainnya.
  • Yorkshire Pudding: Puding yang terbuat dari adonan tepung yang dipanggang dalam loyang.
  • Cantonese Pudding: Puding khas Kanton yang terbuat dari telur, susu, dan gula.
  • Silky Pudding: Puding dengan tekstur yang lembut dan halus, sering kali menggunakan telur sebagai bahan utama.
  • Puding Buah: Puding yang memiliki campuran buah-buahan segar.
Perbedaan Antara Puding, Agar-Agar, dan Jelly

Meskipun puding, agar-agar, dan jelly sering kali digunakan sebagai dessert, ketiganya memiliki perbedaan dalam tekstur dan bahan baku. Puding memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, sedangkan agar-agar cenderung lebih kaku dan jelly memiliki tekstur yang lebih kenyal. Puding umumnya menggunakan susu, tepung maizena, dan telur sebagai bahan utama, sedangkan agar-agar menggunakan agar-agar sebagai pengental dan jelly menggunakan bahan jelly atau gelatin.

Puding memiliki sejarah yang panjang dan telah mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa. Dari awalnya sebagai hidangan gurih berbasis daging, puding telah berkembang menjadi hidangan penutup manis yang kita kenal sekarang. Di Indonesia, puding juga memiliki variasi rasa dan bahan baku yang unik. Dari puding tradisional hingga inovasi baru dengan menggunakan bahan instan seperti puding seven yang memiliki berbagai varian rasa melon, coklat, tiramisu, stroberi, dan rasa mangga. Puding tetap menjadi salah satu hidangan penutup yang disukai banyak orang, jadi jangan ragu untuk mencoba membuat puding sendiri di rumah atau membeli produk puding seven disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.